Senyum Palsuku

Gelisah di balik topeng merasa menjadi orang terkutuk tak ada lagi peri kecil hanya ada senyuman palsu

Tak Seharusnya


Ada kalanya memang kita harus menentang apa yang kita rasakan … 
apa yang seharusnya jadi ketentuan dan kebenaran hati …. 
Bukan berarti kita salah jika lantang berkata tegas pada perasaan yang semakin membelenggu ….. 
bukankah itu sebuah kebenaran jika pikiran akan menimbang arti perasaan dan kesungguhan… 
menentukan akan segala yang harus menjadi pilihan dalam kehidupan ini … 
terlebih pada perasaan cinta yang akan kuat menentukan masa di hari esok nanti … 
percuma sudah akan menjadi sia-sia jika cinta yang akan kita pilih nanti itu akan semakin menjadi batasan hati dan nurani …. 
Terpenjara oleh hukum, adat dan kebiasaan yang berlaku ….

Ketahuilah cinta yang sebenarnya itu akan menjadi satu penegak hati yang semakin merapuh dan bukan akan semakin merapuhkan hati yang ingin tegak berdiri …

Bukannya cinta tak harus memiliki

saat rasa tersaji dalam dilema
untuk kerelaan sebenarnya memaksa
tak pernah ingin lepas sejujurnya
tak ihlas…
bukan karena cinta tak harus memiliki
melainkan karena aku memiliki cintamu,
karenanya aku mencintaimu
meleburnya jiwa menggelora
esok atau lusa?
cintamu tetap milikku

Janji Kosong

cinta tak lebih terkesan
tertambat bila
seandai semusim jiwa yang membenih
dapat tumbuh membuah
sekedar ucapkah seperti semudah meludah
terkadang lupa mengingkar sumpah
padahal berulang tak sekali
namun tertunduk diam saat langkah terbukti
jelas salah …!
tapi, masih jua bisa berkata semacam sebenarya
tak ingatkah ketika cumbu bibir berucap
merayu berjanji agar tak mengulang
janji…
yang kosong
apakah masih ada cinta seindah
cinta yang berkesan
bila janji seperti semudah sumpah teringkari
biar aku diam saja
dan engkau pikir kembali
ucapmu

.

24 Januari 2011

Tak Seharusnya


Ada kalanya memang kita harus menentang apa yang kita rasakan … 
apa yang seharusnya jadi ketentuan dan kebenaran hati …. 
Bukan berarti kita salah jika lantang berkata tegas pada perasaan yang semakin membelenggu ….. 
bukankah itu sebuah kebenaran jika pikiran akan menimbang arti perasaan dan kesungguhan… 
menentukan akan segala yang harus menjadi pilihan dalam kehidupan ini … 
terlebih pada perasaan cinta yang akan kuat menentukan masa di hari esok nanti … 
percuma sudah akan menjadi sia-sia jika cinta yang akan kita pilih nanti itu akan semakin menjadi batasan hati dan nurani …. 
Terpenjara oleh hukum, adat dan kebiasaan yang berlaku ….

Ketahuilah cinta yang sebenarnya itu akan menjadi satu penegak hati yang semakin merapuh dan bukan akan semakin merapuhkan hati yang ingin tegak berdiri …

Bukannya cinta tak harus memiliki

saat rasa tersaji dalam dilema
untuk kerelaan sebenarnya memaksa
tak pernah ingin lepas sejujurnya
tak ihlas…
bukan karena cinta tak harus memiliki
melainkan karena aku memiliki cintamu,
karenanya aku mencintaimu
meleburnya jiwa menggelora
esok atau lusa?
cintamu tetap milikku

Janji Kosong

cinta tak lebih terkesan
tertambat bila
seandai semusim jiwa yang membenih
dapat tumbuh membuah
sekedar ucapkah seperti semudah meludah
terkadang lupa mengingkar sumpah
padahal berulang tak sekali
namun tertunduk diam saat langkah terbukti
jelas salah …!
tapi, masih jua bisa berkata semacam sebenarya
tak ingatkah ketika cumbu bibir berucap
merayu berjanji agar tak mengulang
janji…
yang kosong
apakah masih ada cinta seindah
cinta yang berkesan
bila janji seperti semudah sumpah teringkari
biar aku diam saja
dan engkau pikir kembali
ucapmu